Kilang minyak punya PT Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat Senin (29/3/2021) terbakar hebat. Kilang ini tengah mengerjakan proyek peningkatan memproduksi minyak.
Mengutip keterangan tercantum Pertamina pada 29 Februari 2021, Pertamina memulai pengerjaan pembangunan Refinery Depelopment Master Plan (RDMP) RU VI Balongan Phase-1 : CDU Crude Distillate Upgrading Project.
Pengembangan proyek ini punya tujuan untuk menaikkan flexibilitas unit pengolahan dan menaikkan kapasitas memproduksi kilang Pertamina Balongan dari semula 125 MBSD menjadi 150 MBSD serta dapat menghasilkan naptha untuk sistem lanjut dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.
Dengan peningkatan fleksibilitas CDU, kilang Balongan akan dapat memproduksi minyak mentah campuran berat (Heavy Mix Crude) ataupun minyak mentah mudah (Lighter Crude Oil). Hal ini akan menaikkan margin untuk perusahaan dan termasuk menaikkan ketahanan energi nasional.
Pembangunan proyek RDMP RU VI Balongan Phase 1 ini dilaksanakan dengan oleh PT. Pertamina (persero) dengan flow meter digital dengan konsorsium PT. Rekayasa Industri, PT. Rekayasa Engineering dan PT. Enviromate Technology International sejak November 2020.
Dalam pelaksanaan proyek, Pertamina selamanya utamakan keselamatan pekerja proyek di seluruh lini dan diharapkan perihal ini akan membawa kelancaran proyek. Untuk itu, kepatuhan pada safety regulation dan prokes Covid19 selamanya diterapkan secara ketat dan konsisten.Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya mengemukakan dalam Pembangunan RDMP Phase 1 akan memberdayakan pekerja lokal.
“Kami perhatikan benar keberlanjutan proyek RDMP Kilang RU VI untuk kebermanfaatan masyarakat lokal. Maka dari itu semaksimal mungkin proyek RDMP Phase 1 ini akan mengfungsikan pekerja lokal cocok dengan kompetensi yang tersedia di masyarakat sebagai bentuk perhatian Pertamina kepada warga sekitar”, kata Ifki.