Meski Pemakaian dari AC chiller tidak diaplikasikan untuk hunian atau perumahan tapi tidak ada salahnya mengetahui tentang jenis AC ini dan cara kerjanya.
AC jenis ini sebenarnya digunakan untuk pemakaian untuk gedung yang luas layaknya pabrik dan industri lainnya. Beberapa hal yang sebabkan jenis AC Chiller ini benar-benar sesuai digunakan untuk keperluan industri yang besar adalah.
Komponen Fungsi dan Prinsip kerja AC Chiller
Komponen Chiller punyai peran sebagai pendingin udara, dan proses pendinginan ini terhitung sekaligus memberi perawatan pada perangkat pada sitem komponen AC sentral.
Konsumsi daya lebih hemat, jikalau dikalkulasi maka AC chiller ini bisa membuahkan pendinginan dengan skala besar dengan keperluan daya yang sedikit.
Untuk instalasi dari AC chiller terhitung bisa disesuaikan kuantitas unit chillernya sesuai dengan bisa dengan kebutuhan.
Komponen Mesin AC Chiller
Secara lazim komponen – komponen basic yang ada pada AC chiller agak tidak sama dengan AC rumahan karena proses kerjanya terhitung berbeda.
Chiller
Water pump
Cooling water
FCU
AHU
Untuk penjelasan dari bagian – bagian Chiller ini dapat kami bahas dan jelaskan dengan dengan prinsip kerja Chiller.
Prinsip Kerja chiller
Prinsip kerja dari chiller yakni dengan cara mendaya gunakan proses refrigerasi kompresi uap, Namun sebelum mendinginkan hawa chiller dapat mendinginkan fasilitas air pada chiller terutama dahulu, kemudian air yang udah dingin dialirkan ke FCU (fan cooling Unit) kemudian AHU (air handling unit) untuk mendinginkan udara.
Ada tiga tahapan utama dalam proses kerja chiller yakni proses refrigerasi, proses cooling water, dan chilled water. Dalam proses/ siklus yang berulang gas yang ada dalam sirkulasi fefrigeran kan mengalami perubahan bentuk dan suhu.
Kompresi
Proses kompresi ini dimulai kala refrigeran/freon masuk menuju kompresor freon yang masuk ke kompresor pada proses ini freon masih berwujud gas dalam suhu rendah.
Karena proses kompresi maka temperatur dan tekanan tinggi freon mejadi tinggi tapi bentuknya masih gas. Gas bersuhu tinggi ini dapat mengalir menuju kondensor.
Kondensasi
Terjadinya kondensasi adalah kala refrigeran dari kompresor menuju kondensor, di mana proses ini freon dapat mengalami perubahan bentuk dari gas menjadi cair dengan Water Meter Amico.
Pada waktu itu refrigeran dapat bergerak menuju expansion valve.
Proses Penurunan Tekanan
Refrigerant yang melalui kondensor udah berwujud cair tapi temperaturnya cair dengan temperaturnya netral dan waktu muncul dari kondensor expansion valve tekanan refrigeran menjadi menurun/penurunan tekanan.
Evaporasi
Setelah meewati expansion valve refrigerant dapat menuju evaporator. Disini suhu dan tekanan refrigeran udah rendah dan di sini perbedaan sistemnya dengan jenis AC lain.
Karena suhu dan tekanan rendah dari refrigerant ini digunakan untuk mendinginkan air yang punyai suhu tinggi dan ini dapat berjalan berulang – ulang.
Cooling Water
Siklus cooling water berada pada kondensor di mana jenis kondensor dibantu fasilitas air untuk proses pindahan suhu panas supaya air ini menjadi hangat.
Kemudian air yang mengalami kenaikan suhu ini dapat dipompa oleh pompa condenser dan membawanya menuju cooling tower. Disini air dapat didingin dengan abntuan kipas dan selanjutnya air yang udah mengalami penurunan suhu dapat di alirkan kembali menuju kondensor.
Chilled Water
Apabila waktu proses cooling water yang ditunaikan adalah pindahan / pembuangan panas, maka chilled water justru menarik panas.
Air yang ditampung pada Chiller punyai chilled water tank return yang merupakan penampung air, air didalamnya dapat dapat dipompa dengan alat pompa evaporator dan keluaran dari air ini mengalir menuju evaporator.
Pada bagian evaporator chiller, terkandung sirkulasi refrigerant dapat menarik suhu panas dari air yang melalui evaporator, supaya suhu air menjadi lebih dingin.
berikutnya, air dialirkan pada chiller water tank supply, setalh itu dipompa kembali oleh secondary pump menuju FCU (fan cooling unit)dan AHU (air handling Unit) untuk proses mendinginkan hawa diruangan.
Jadi gampangnya, air dingin lewat proses panjang dari chiller tadi dapat dialirkan ke FCU dan AHU dan didistribusikan pada ruangan untuk mendinginkan udara.
FCU dan AHU serupa – serupa punyai fungsi dalam mendinginkan udara, tapi punyai perbedaan dari kapasitasnya. Unit AHU lebih besar supaya punyai kapasitas yang lebih besar.
AC chiller gunakan proses pengaturan sentral dan untuk pengenddaliannya ditunaikan oleh proses BAS. Untuk menolong sitem kerjanya terkandung banyak sensor yang sebabkan sitem ini tetap bekerja optimal.
Sensor proses AC Chiller
Dibawah ini ada lebih dari satu nama sensor yang ada dalam proses AC chiller berserta dengan penjelasannya.
Water Flow Switch Ini adalah saklar otomatis dan dapat bekerja jikalau adanya stimulus air yang terdeteksi oleh sensor.
Water Temperature Sensor, Sensor ini dapat membaca temperatur air pada pipa chiller yang mengalir dari kondensor maupun evaporator.
Pressure Deferential Valve, Sensor ini berfungsi untuk bisa menyeimbangkan tekanan diferensial.
Motorized Butterfly Valve, berwujud keran atau katup yang mengatur besaar kecil aliran air
Duct Temperature Sensor, Ini merupakan sensor yang dapat membaca temperatur yang ada pada bagian ducting AHU.
Air Differential Pressure Switch, Saklar yang bisa mendeteksi perbedaan angin yang ada di dalam filter udara.
Mungkin itu saja sedikit Info yang bisa kami memberikan tentang komponen AC chiller dan cara kerja AC chiller semoga artikel ini bisa menaikkan wawasan Anda tentang jenis AC dan mesin pendingin.